Social Media

Facebook

Kamis, 24 Desember 2015

Jangan Hanya Sebatas Status di Media Sosial saja


TEMA: MAKNA HARI PAHLAWAN DI ERA DIGITAL

http://www.akademitelkom.ac.id


Perkembangan teknologi di era digital sangat berpengaruh terhadap sistem informasi di dunia. Keberadaan media sosial khususnya turut memberi andil dalam penyampaian informasi karena penyebarannya menjadi semakin cepat dan tidak terbatas dibandingkan pada era analog, sehingga kita lebih mudah berbagi informasi dengan siapa saja. Kehadiran media sosialpun ternyata disambut baik oleh masyarakat dunia. 

Berkaitan dengan hari pahlawan, sering kita jumpai status pada media sosial -facebook, Blackberry Messangger (BBM), Instagram atau media sosial lainnya- seperti ucapan “Selamat Hari Pahlawan” -biasanya disertai pula dengan gambar pahlawan. Hal tersebut sedikit membantu masyarakat yang tidak mengingat hari pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 november setiap tahunnya.  



www.maniakpc.com

Dengan banyaknya postingan mengenai hari pahlawan, jadilah hari tersebut menjadi trending topic. Sebenarnya tidak salah menulis status demikian dengan tujuan menyemarakkan hari pahlawan namun yang terpenting disini adalah bagaimana memaknai hari pahlawan sesungguhnya. Kebanyakan yang berkembang di masyarakat adalah hanya mengikuti trend atau sekedar ajang ikut-ikutan.

Sebenarnya apa yang melatarbelakangi tanggal 10 November dijadikan sebagai hari pahlawan nasional?  

Hari Pahlawan diadakan untuk memperingati Pertempuran Surabaya antara milisi nasionalis Indonesia dan sekutu, yang merupakan konflik bersenjata skala besar pertama antara Indonesia dan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Pertempuran berdarah di Surabaya yang memakan ribuan korban jiwa tersebut telah menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan. Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat sipil yang menjadi korban pada hari 10 November ini kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan oleh Republik Indonesia hingga sekarang [1].

Lalu bagaimana memaknai hari pahlawan di era digital ini? 

Hari tersebut dapat menjadi momentum untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah membela tanah air. Betapa mereka telah menumpahkan darah demi keutuhan negara kesatuan republik Indonesia (NKRI). Namun tidak hanya sampai disitu -apalagi hanya berakhir dalam status media sosial- banyak hal lain yang menjadi kewajiban kita terutama dalam melanjutkan perjuangan para pahlawan.

Tentunya kita patut bersyukur bahwa sekarang ini kita tidak hidup di zaman perang dan tidak lagi harus berjuang di medan pertempuran. Kita dapat mengisi kemerdekaan melalui kegiatan positif dan bermanfaat, dimana Era digital lebih memudahkan kita untuk berkarya. Selain itu, dengan membentuk pribadi sebaik-baiknya sehingga kita bukan lagi menjadi sebuah masalah bagi Negara itu sendiri. Karena sangatlah tidak adil bagi para pahlawan jika negara yang mereka perjuangkan dengan berkorban nyawa justru dirusak oleh generasi yang diharapkan menjadi penerus cita-cita luhur mereka. Semoga kita para generasi muda dapat lebih menanamkan rasa cinta tanah air, menjadi lebih produktif dan berkontribusi untuk membangun bangsa Indonesia tercinta. 

Sumber referensi: 
[1] http://news.merahputih.com

Postingan ini diikut sertakan dalam Blog Contest Akademi Telkom Jakarta 2015.

.

Kamis, 10 Desember 2015

Melepasmu ... Begitulah caraku mencintaimu


Melepasmu ...
Begitulah caraku mencintaimu
Memanglah terasa perih di kalbu
juga tak dipungkiri, diri selalu diusik rindu
Kadang kala rindu menjelma menjadi awan yang mendung
Dan sesekali menumpahkan airnya melalui mataku
Namun kuhanya bisa diam dan membisu
Sebab kutak ingin merusak penjagaan hatimu

Menjauhimu bukan berarti kau tak layak
Namun bukankah menjaga kesucian cinta lebih mulia
Dibanding saling melempar perhatian,
dengan perkara yang tak disukaiNya
Sekalipun itu fitrah

cinta itu anugrah dari yang Kuasa
Namun menyikapinya adalah mukhoyyar
Yang kelak akan dipertanggung jawabkan di hadapanNya
Untuk itu aku memilih memuliakan cinta
Menjauhkannya dari perbuatan nista
Dan Meletakannya sesuai aturan sang pencipta

Kini biarkanlah kumenemuimu dalam doa
Hingga Allah membuka jalan yang terindah
Untukmu dan Untukku

"Barang siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah
maka Allah akan mengganti dengan yang lebih baik"
(HR. Bukhari & Muslim)
.
.
.
~MR~
#KeepItHalal
#SayNoToPacaran
Inspired by underblack

Rabu, 04 November 2015

Mengejar yang Tak Bisa Diraih




Mungkin kita pernah mendengar ungkapan ahli hikmah yang berbunyi:

“Ridho manusia adalah cita yang tak bisa diraih”

Tapi seringkali ungkapan ini dinukil setengah-setengah. Padahal ungkapan ini mengandung makna yang sangat luar biasa bila dinukil seutuhnya.

“Ridho manusia adalah cita yang tak bisa diraih, sedangkan ridho Allah adalah sesuatu yang tak sepatutnya ditinggal. Oleh karena itu, tinggalkanlah apa yang tidak mampu diraih, dan raihlah apa yang tak sepatutnya ditinggal.”

Berharap pada manusia itu melelahkan.
Bila engkau memiliki 99 kebaikan dan satu keburukan, maka mereka akan mencelamu karena satu kesalahan itu dan melupakan 99 lainnya.
Begitulah laku manusia…

Tapi tidak dengan Allah. .
Bila engkau memiliki 99 keburukan dan satu 1 kebaikan, maka Allah akan mengampunimu karena satu kebaikan itu berkat kemurahaanNya. Itu bila engkau tidak menyekutukan-Nya.
Begitulah kasih Allah..

Jadi… mengapa engkau sibuk dengan manusia lalu menjauh dari Allah.?

Oleh : Ustadz aan chandra thalib
.
.
.
"Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya sebuah pengharapan, supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain Dia.
Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut
agar kamu kembali berharap kepadaNya"
(Imam Syafi'i)

Bisikan Hati



Sebagian orang kadang menafsirkan bagusnya perangaimu sebagai sebuah kelemahan.
Itu karena mereka tidak mengetahui kasih tanpa balas budi.
Sebagian lagi menafsirkan kebaikanmu dengan kegilaan atau pngecut, karena dia tidak terbiasa hidup keculi dengan hati yang hitam.
Seperti itulah hidup... Selalu saja ada yang tidak suka atau berprasangka buruk terhadap maksud baik kita.
Yang perlu kita lakukan adalah berbuat setulus mungkin.
Lalu berharap kepada Allah serta berpaling dari penilaian manusia.
Ingat...
Tak ada kawan yang bisa selalu bersamamu sepanjang jalanan hidup ini. Bahkan bayangan diri sekalipun, dia akan hilang saat mendung tiba atau malam menjelang.
Apa yang engkau lakukan dengan tulus itulah yang akan menjadi teman hidupmu, selamanya akan selalu bersama hingga akhir waktu.


Oleh Ustadz Aan Chandra Thalib

Selasa, 03 November 2015

Ukhti...aku iri denganmu




Ukhti…
Kalau boleh kukatakan sejujurnya bahwa aku sangat iri denganmu

Bagaimana dirimu tetap istiqomah mengenakan hijab syar’i
Disaat mereka  tampil cantik dengan model hijab modern dan terkini
Namun engkau tampil sederhana, dan lebih mengutamakan syariat ilahi Rabbi

Bagaimana dirimu menundukkan pandangan dari hal-hal yang tak semestinya
Kecantikanmu tak terpampang dimana-mana
Karena engkau lebih memilih menghindari pujian,
dibanding menjadi fitnah dunia

Bagaimana dirimu menghijabi diri dari yang tak semestinya
Disaat mereka berbaur tanpa sekat dan asyik bercanda ria
Engkau lebih memilih menjaga batasan kepada yang tak halal,
bahkan untuk sekedar melalui dunia maya

Bagaimana dirimu menjaga lisan dari perkataan yang sia-sia
Padahal tabiat seorang perempuan memang suka berbicara,
walau terkadang tak dipilah-pilah
Namun engkau lebih memilih membasahi lisanmu dengan dzikrullah

Bagaimana dirimu begitu bijak dalam bersikap
Bahkan memaafkan dan tersenyum kepada mereka,
yang telah menyakitimu engkau sanggup
Padahal yang kutahu kekecewaan di hati tak dapat semudah itu redup

Bagaimana dirimu tetap sabar dan tabah
Walau ujian tak henti menerpa
Namun aku tak pernah mendapatimu mengeluh

Ajari aku ukhti menjadi dirimu yang tetap Istiqomah di jalanNya
Menjadi sebenar-benarnya muslimah
Yang tak terperdaya dengan nikmatnya dunia
Semoga iriku ini tak mengobarkan api neraka
Namun lebih mendekatkanku meraih surgaNya

“Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita solehah (HR.Muslim)”
.
.
.
~MR~

Senin, 02 November 2015

Indahnya Tabir Allah

Pujian manusia kepadamu, menunjukkan betapa indahnya tabir Allah yang menyelimuti dirimu.
Seandainya mereka tahu hakekat dirimu, tentu banyak dari mereka yang menyesal dengan pujiannya kepadamu.

Ingatlah selalu, pujian manusia tidak akan mengangkat sedikitpun derajatmu di mata Allah sebagaimana celaan mereka sama sekali tidak akan menurunkan kedudukanmu di sisi-Nya.

Baik pujian maupun celaan tidak akan mengubah hakekat dirimu.
Oleh karenanya, janganlah terkecoh dengan pujian manusia dan jangan pula terganggu dengan celaan mereka.

Bila seseorang telah menerapkan pola pikir ini, maka ikhlas akan sangat mudah terwujud di hatinya

Sungguh hanya Allah yang dapat mendatangkan manfaat dan mudhorot, maka harusnya hanya kepadaNya kita menghadap dan mengharap.

Semoga bermanfaat

Ustadz Musyaffa Ad Dariny, hafizhohullah

bbg_alilmu

Oleh : Pusat Buku Sunnah

Sabtu, 31 Oktober 2015

Pengolahan Data Angin Negara Jepang

Assalamu'alaikum. pengen berbagi nih...salah satu mata kuliah favourite semasa kuliah yaitu Sistem informasi geografi.
Waktu itu dapat tugas dari dosen mengolah data angin. Tugasnya sebenarnya susah susah gampang dan butuh kesabaran. Setiap mahasiswa bebas memilih negara yang akan diolah data anginnya, jadi deh milih negara jepang (negara impian nih, hehehe).
*ini peta Negara Jepang sebelum diolah*
*ini Tampilan pola angin Negara Jepang setelah diolah*


lebih lengkap mengenai cara pengolahan datanya bisa langsung diklik link dibawah ini
https://docs.google.com/document/d/1TB00dPVC9xSg-agGk1zzG3JxNGrQZBhb9ZDcgGaGEXI/edit?usp=sharing
Semoga bermanfaat ^_^

Jangan Salah Niat ^_^


Memasuki usia 25 thn merupakan saat-saat tergalau buat para jomblo khususnya akhawat (yah termasuk saya sendiri *eh) -ditambah lagi ketika memasuki bulan syawal (taulah kenapa :). Ketika banyak teman-teman yang sudah menyebar undangan nikah menjadi puncak kegalauan. Bukannya senang karena akhirnya teman kita menyempurnakan separuh agamanya, yang ini malah kepanasan (re: baper) bertanya-tanya dalam hati kenapa jodoh saya belum datang juga atau memikirkan kenapa saya tidak seperti teman saya yang begitu mudahnya bertemu dengan belahan jiwanya. Belum lagi jika menghadiri acara keluarga, kalau mereka nggak nanya kapan kerja??, pasti nanyanya kapan nikah??? (jadi tambah baper kan T_T).
Semua orang pasti berharap mendapat jodoh yang terbaik, kalau akhawat pasti pengennya dapat ikhwa yang soleh pokoknya yang terbaik dari segi agamanya atau berharap berjodoh dengan si ikhwa idaman yang katanya soleh . Mulai deh kepikiran…kalau mau dapat jodoh yang soleh berarti kitanya harus jadi solehah juga dong. Berbagai carapun dilakukan, mulai dari memperbaiki hijab, membaca buku-buku islami, dan menjadi lebih agamis  sampai di setiap penghujung malam berdoa agar dijodohkan dengan si dia yang diidam idamkan.
Berbicara mengenai jodoh, cinta memang tak ada habisnya…seolah-olah kepala ini telah dipenuhi pikiran tentangnya. Benarkah menanti jodoh dengan cara demikian? Sebenarnya tak ada yang salah jika kita memperbaiki diri agar kelak kita mendapat jodoh yang baik. Namun alangkah baiknya jika kita kembali meluruskan niat untuk memperbaiki diri semata-mata untuk mencari RidhoNya bukan untuk jodoh yang kita idam idamkan, karena kita tidak pernah tahu wallahu a'lam siapa yang lebih dahulu datang melamar, jodoh kitakah atau malah kematian yang lebih dahulu menyapa T_T ? Lantas bagaimana kesiapan kita?? Bukankah lebih bijak jika kita mempersiapkan bekal menuju akhirat yang sudah pasti datangnya. Tak usah berlarut larut dalam kegelisahan karena belum datangnya jodoh, ikhtiar dengan cara yang mulia lalu serahkan semua KepadaNya. Yang utama adalah berproses menjadi hamba yang dicintaiNya, jadi fokus kita sekarang bukan lagi karena dia tapi karena Dia.
Selamat berproses saudariku, Semoga Allah memudahkan kita untuk menjadi lebih baik lagi …Note to myself ^_^
 
 
Blogger Templates