Social Media

Facebook

Rabu, 04 November 2015

Mengejar yang Tak Bisa Diraih




Mungkin kita pernah mendengar ungkapan ahli hikmah yang berbunyi:

“Ridho manusia adalah cita yang tak bisa diraih”

Tapi seringkali ungkapan ini dinukil setengah-setengah. Padahal ungkapan ini mengandung makna yang sangat luar biasa bila dinukil seutuhnya.

“Ridho manusia adalah cita yang tak bisa diraih, sedangkan ridho Allah adalah sesuatu yang tak sepatutnya ditinggal. Oleh karena itu, tinggalkanlah apa yang tidak mampu diraih, dan raihlah apa yang tak sepatutnya ditinggal.”

Berharap pada manusia itu melelahkan.
Bila engkau memiliki 99 kebaikan dan satu keburukan, maka mereka akan mencelamu karena satu kesalahan itu dan melupakan 99 lainnya.
Begitulah laku manusia…

Tapi tidak dengan Allah. .
Bila engkau memiliki 99 keburukan dan satu 1 kebaikan, maka Allah akan mengampunimu karena satu kebaikan itu berkat kemurahaanNya. Itu bila engkau tidak menyekutukan-Nya.
Begitulah kasih Allah..

Jadi… mengapa engkau sibuk dengan manusia lalu menjauh dari Allah.?

Oleh : Ustadz aan chandra thalib
.
.
.
"Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya sebuah pengharapan, supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain Dia.
Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut
agar kamu kembali berharap kepadaNya"
(Imam Syafi'i)

Bisikan Hati



Sebagian orang kadang menafsirkan bagusnya perangaimu sebagai sebuah kelemahan.
Itu karena mereka tidak mengetahui kasih tanpa balas budi.
Sebagian lagi menafsirkan kebaikanmu dengan kegilaan atau pngecut, karena dia tidak terbiasa hidup keculi dengan hati yang hitam.
Seperti itulah hidup... Selalu saja ada yang tidak suka atau berprasangka buruk terhadap maksud baik kita.
Yang perlu kita lakukan adalah berbuat setulus mungkin.
Lalu berharap kepada Allah serta berpaling dari penilaian manusia.
Ingat...
Tak ada kawan yang bisa selalu bersamamu sepanjang jalanan hidup ini. Bahkan bayangan diri sekalipun, dia akan hilang saat mendung tiba atau malam menjelang.
Apa yang engkau lakukan dengan tulus itulah yang akan menjadi teman hidupmu, selamanya akan selalu bersama hingga akhir waktu.


Oleh Ustadz Aan Chandra Thalib

Selasa, 03 November 2015

Ukhti...aku iri denganmu




Ukhti…
Kalau boleh kukatakan sejujurnya bahwa aku sangat iri denganmu

Bagaimana dirimu tetap istiqomah mengenakan hijab syar’i
Disaat mereka  tampil cantik dengan model hijab modern dan terkini
Namun engkau tampil sederhana, dan lebih mengutamakan syariat ilahi Rabbi

Bagaimana dirimu menundukkan pandangan dari hal-hal yang tak semestinya
Kecantikanmu tak terpampang dimana-mana
Karena engkau lebih memilih menghindari pujian,
dibanding menjadi fitnah dunia

Bagaimana dirimu menghijabi diri dari yang tak semestinya
Disaat mereka berbaur tanpa sekat dan asyik bercanda ria
Engkau lebih memilih menjaga batasan kepada yang tak halal,
bahkan untuk sekedar melalui dunia maya

Bagaimana dirimu menjaga lisan dari perkataan yang sia-sia
Padahal tabiat seorang perempuan memang suka berbicara,
walau terkadang tak dipilah-pilah
Namun engkau lebih memilih membasahi lisanmu dengan dzikrullah

Bagaimana dirimu begitu bijak dalam bersikap
Bahkan memaafkan dan tersenyum kepada mereka,
yang telah menyakitimu engkau sanggup
Padahal yang kutahu kekecewaan di hati tak dapat semudah itu redup

Bagaimana dirimu tetap sabar dan tabah
Walau ujian tak henti menerpa
Namun aku tak pernah mendapatimu mengeluh

Ajari aku ukhti menjadi dirimu yang tetap Istiqomah di jalanNya
Menjadi sebenar-benarnya muslimah
Yang tak terperdaya dengan nikmatnya dunia
Semoga iriku ini tak mengobarkan api neraka
Namun lebih mendekatkanku meraih surgaNya

“Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita solehah (HR.Muslim)”
.
.
.
~MR~

Senin, 02 November 2015

Indahnya Tabir Allah

Pujian manusia kepadamu, menunjukkan betapa indahnya tabir Allah yang menyelimuti dirimu.
Seandainya mereka tahu hakekat dirimu, tentu banyak dari mereka yang menyesal dengan pujiannya kepadamu.

Ingatlah selalu, pujian manusia tidak akan mengangkat sedikitpun derajatmu di mata Allah sebagaimana celaan mereka sama sekali tidak akan menurunkan kedudukanmu di sisi-Nya.

Baik pujian maupun celaan tidak akan mengubah hakekat dirimu.
Oleh karenanya, janganlah terkecoh dengan pujian manusia dan jangan pula terganggu dengan celaan mereka.

Bila seseorang telah menerapkan pola pikir ini, maka ikhlas akan sangat mudah terwujud di hatinya

Sungguh hanya Allah yang dapat mendatangkan manfaat dan mudhorot, maka harusnya hanya kepadaNya kita menghadap dan mengharap.

Semoga bermanfaat

Ustadz Musyaffa Ad Dariny, hafizhohullah

bbg_alilmu

Oleh : Pusat Buku Sunnah
 
 
Blogger Templates