Rabu, 04 November 2015
Mengejar yang Tak Bisa Diraih
Mungkin kita pernah mendengar ungkapan ahli hikmah yang berbunyi:
“Ridho manusia adalah cita yang tak bisa diraih”
Tapi seringkali ungkapan ini dinukil setengah-setengah. Padahal ungkapan ini mengandung makna yang sangat luar biasa bila dinukil seutuhnya.
“Ridho manusia adalah cita yang tak bisa diraih, sedangkan ridho Allah adalah sesuatu yang tak sepatutnya ditinggal. Oleh karena itu, tinggalkanlah apa yang tidak mampu diraih, dan raihlah apa yang tak sepatutnya ditinggal.”
Berharap pada manusia itu melelahkan.
Bila engkau memiliki 99 kebaikan dan satu keburukan, maka mereka akan mencelamu karena satu kesalahan itu dan melupakan 99 lainnya.
Begitulah laku manusia…
Tapi tidak dengan Allah. .
Bila engkau memiliki 99 keburukan dan satu 1 kebaikan, maka Allah akan mengampunimu karena satu kebaikan itu berkat kemurahaanNya. Itu bila engkau tidak menyekutukan-Nya.
Begitulah kasih Allah..
Jadi… mengapa engkau sibuk dengan manusia lalu menjauh dari Allah.?
Oleh : Ustadz aan chandra thalib
.
.
.
"Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya sebuah pengharapan, supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain Dia.
Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut
agar kamu kembali berharap kepadaNya"
(Imam Syafi'i)
Bisikan Hati
Sebagian orang kadang menafsirkan bagusnya perangaimu sebagai sebuah kelemahan.
Itu karena mereka tidak mengetahui kasih tanpa balas budi.
Sebagian lagi menafsirkan kebaikanmu dengan kegilaan atau pngecut, karena dia tidak terbiasa hidup keculi dengan hati yang hitam.
Seperti itulah hidup... Selalu saja ada yang tidak suka atau berprasangka buruk terhadap maksud baik kita.
Yang perlu kita lakukan adalah berbuat setulus mungkin.
Lalu berharap kepada Allah serta berpaling dari penilaian manusia.
Ingat...
Tak ada kawan yang bisa selalu bersamamu sepanjang jalanan hidup ini. Bahkan bayangan diri sekalipun, dia akan hilang saat mendung tiba atau malam menjelang.
Apa yang engkau lakukan dengan tulus itulah yang akan menjadi teman hidupmu, selamanya akan selalu bersama hingga akhir waktu.
Oleh Ustadz Aan Chandra Thalib
Selasa, 03 November 2015
Ukhti...aku iri denganmu
Kalau boleh
kukatakan sejujurnya bahwa aku sangat iri denganmu
Bagaimana
dirimu tetap istiqomah mengenakan hijab syar’i
Disaat
mereka tampil cantik dengan model hijab modern
dan terkini
Namun engkau
tampil sederhana, dan lebih mengutamakan syariat ilahi Rabbi
Bagaimana
dirimu menundukkan pandangan dari hal-hal yang tak semestinya
Kecantikanmu
tak terpampang dimana-mana
Karena engkau
lebih memilih menghindari pujian,
dibanding
menjadi fitnah dunia
Bagaimana dirimu
menghijabi diri dari yang tak semestinya
Disaat
mereka berbaur tanpa sekat dan asyik bercanda ria
Engkau lebih
memilih menjaga batasan kepada yang tak halal,
bahkan untuk
sekedar melalui dunia maya
Bagaimana
dirimu menjaga lisan dari perkataan yang sia-sia
Padahal
tabiat seorang perempuan memang suka berbicara,
walau
terkadang tak dipilah-pilah
Namun engkau
lebih memilih membasahi lisanmu dengan dzikrullah
Bagaimana
dirimu begitu bijak dalam bersikap
Bahkan
memaafkan dan tersenyum kepada mereka,
yang telah
menyakitimu engkau sanggup
Padahal yang
kutahu kekecewaan di hati tak dapat semudah itu redup
Bagaimana
dirimu tetap sabar dan tabah
Walau ujian
tak henti menerpa
Namun aku
tak pernah mendapatimu mengeluh
Ajari aku
ukhti menjadi dirimu yang tetap Istiqomah di jalanNya
Menjadi
sebenar-benarnya muslimah
Yang tak
terperdaya dengan nikmatnya dunia
Semoga iriku
ini tak mengobarkan api neraka
Namun lebih
mendekatkanku meraih surgaNya
“Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik
perhiasan adalah wanita solehah (HR.Muslim)”
.
.
.
~MR~
Senin, 02 November 2015
Indahnya Tabir Allah
Pujian manusia kepadamu, menunjukkan betapa indahnya tabir Allah yang menyelimuti dirimu.
Seandainya mereka tahu hakekat dirimu, tentu banyak dari mereka yang menyesal dengan pujiannya kepadamu.
Ingatlah selalu, pujian manusia tidak akan mengangkat sedikitpun derajatmu di mata Allah sebagaimana celaan mereka sama sekali tidak akan menurunkan kedudukanmu di sisi-Nya.
Baik pujian maupun celaan tidak akan mengubah hakekat dirimu.
Oleh karenanya, janganlah terkecoh dengan pujian manusia dan jangan pula terganggu dengan celaan mereka.
Bila seseorang telah menerapkan pola pikir ini, maka ikhlas akan sangat mudah terwujud di hatinya
Sungguh hanya Allah yang dapat mendatangkan manfaat dan mudhorot, maka harusnya hanya kepadaNya kita menghadap dan mengharap.
Semoga bermanfaat
Ustadz Musyaffa Ad Dariny, hafizhohullah
bbg_alilmu
Oleh : Pusat Buku Sunnah
Seandainya mereka tahu hakekat dirimu, tentu banyak dari mereka yang menyesal dengan pujiannya kepadamu.
Ingatlah selalu, pujian manusia tidak akan mengangkat sedikitpun derajatmu di mata Allah sebagaimana celaan mereka sama sekali tidak akan menurunkan kedudukanmu di sisi-Nya.
Baik pujian maupun celaan tidak akan mengubah hakekat dirimu.
Oleh karenanya, janganlah terkecoh dengan pujian manusia dan jangan pula terganggu dengan celaan mereka.
Bila seseorang telah menerapkan pola pikir ini, maka ikhlas akan sangat mudah terwujud di hatinya
Sungguh hanya Allah yang dapat mendatangkan manfaat dan mudhorot, maka harusnya hanya kepadaNya kita menghadap dan mengharap.
Semoga bermanfaat
Ustadz Musyaffa Ad Dariny, hafizhohullah
bbg_alilmu
Oleh : Pusat Buku Sunnah
Langganan:
Postingan (Atom)