Social Media

Facebook

Sabtu, 31 Oktober 2015

Pengolahan Data Angin Negara Jepang

Assalamu'alaikum. pengen berbagi nih...salah satu mata kuliah favourite semasa kuliah yaitu Sistem informasi geografi.
Waktu itu dapat tugas dari dosen mengolah data angin. Tugasnya sebenarnya susah susah gampang dan butuh kesabaran. Setiap mahasiswa bebas memilih negara yang akan diolah data anginnya, jadi deh milih negara jepang (negara impian nih, hehehe).
*ini peta Negara Jepang sebelum diolah*
*ini Tampilan pola angin Negara Jepang setelah diolah*


lebih lengkap mengenai cara pengolahan datanya bisa langsung diklik link dibawah ini
https://docs.google.com/document/d/1TB00dPVC9xSg-agGk1zzG3JxNGrQZBhb9ZDcgGaGEXI/edit?usp=sharing
Semoga bermanfaat ^_^

Jangan Salah Niat ^_^


Memasuki usia 25 thn merupakan saat-saat tergalau buat para jomblo khususnya akhawat (yah termasuk saya sendiri *eh) -ditambah lagi ketika memasuki bulan syawal (taulah kenapa :). Ketika banyak teman-teman yang sudah menyebar undangan nikah menjadi puncak kegalauan. Bukannya senang karena akhirnya teman kita menyempurnakan separuh agamanya, yang ini malah kepanasan (re: baper) bertanya-tanya dalam hati kenapa jodoh saya belum datang juga atau memikirkan kenapa saya tidak seperti teman saya yang begitu mudahnya bertemu dengan belahan jiwanya. Belum lagi jika menghadiri acara keluarga, kalau mereka nggak nanya kapan kerja??, pasti nanyanya kapan nikah??? (jadi tambah baper kan T_T).
Semua orang pasti berharap mendapat jodoh yang terbaik, kalau akhawat pasti pengennya dapat ikhwa yang soleh pokoknya yang terbaik dari segi agamanya atau berharap berjodoh dengan si ikhwa idaman yang katanya soleh . Mulai deh kepikiran…kalau mau dapat jodoh yang soleh berarti kitanya harus jadi solehah juga dong. Berbagai carapun dilakukan, mulai dari memperbaiki hijab, membaca buku-buku islami, dan menjadi lebih agamis  sampai di setiap penghujung malam berdoa agar dijodohkan dengan si dia yang diidam idamkan.
Berbicara mengenai jodoh, cinta memang tak ada habisnya…seolah-olah kepala ini telah dipenuhi pikiran tentangnya. Benarkah menanti jodoh dengan cara demikian? Sebenarnya tak ada yang salah jika kita memperbaiki diri agar kelak kita mendapat jodoh yang baik. Namun alangkah baiknya jika kita kembali meluruskan niat untuk memperbaiki diri semata-mata untuk mencari RidhoNya bukan untuk jodoh yang kita idam idamkan, karena kita tidak pernah tahu wallahu a'lam siapa yang lebih dahulu datang melamar, jodoh kitakah atau malah kematian yang lebih dahulu menyapa T_T ? Lantas bagaimana kesiapan kita?? Bukankah lebih bijak jika kita mempersiapkan bekal menuju akhirat yang sudah pasti datangnya. Tak usah berlarut larut dalam kegelisahan karena belum datangnya jodoh, ikhtiar dengan cara yang mulia lalu serahkan semua KepadaNya. Yang utama adalah berproses menjadi hamba yang dicintaiNya, jadi fokus kita sekarang bukan lagi karena dia tapi karena Dia.
Selamat berproses saudariku, Semoga Allah memudahkan kita untuk menjadi lebih baik lagi …Note to myself ^_^

Kamis, 29 Oktober 2015

Tenanglah Rasa...

Dalam lamunan tiba tiba kutersadar

Adakah perasaan ini nyata?
Ataukah hanya bagian dari imajinasi belaka?
Wujudnya tak terlihat
Namun terasa sangat
Hingga kutakut hatiku kan terjerat

Tak kumenafikan

Bahwa hingga kini perasaan itu masih ada
Bukan kutak ingin mengungkapkan rasa dalam kata dan sikap yang ada
Namun sungguh kutakut Dia murka

Tenanglah rasa

Merasakan cinta itu fitrah
namun urusan hati jangan dibuat terburu buru
Sebab kutakutkan rasa ini hanyalah cinta semu
Janganlah sampai diri ini terperdaya dengan kesenangan yang menipu
Hingga izzah dan iffah tak lagi terjaga
Yang hanya akan membuat syetan tertawa dengan girangnya

Tenanglah rasa

Aku tak ingin dibuat terlena oleh angan-angan
Jika memang engkau adalah harapan
Biar kusandarkan hanya kepada sang Pemilik jiwa
Bukankah hatiku dan hatimu MilikNya?
Karena aku hanya mengharap Ridho-Nya
Sebab Dialah sang Maha Cinta
KetetapanNya tentulah yang terbaik

Untuk itu tenanglah rasa...
Hingga diri ini akan menjemput satu-satunya hati yang Dia Ridhoi...
.
.
.
~MR~

Pertemuan dan Perpisahan

Di dalam hidup kita
Ada banyak orang yang silih berganti
Ada yang datang, juga ada yang pergi
Ada yang dulunya dekat tiba-tiba pergi menjauh, pun sebaliknya
Dengannya berbagai kisah telah kita  lewati
Apakah dia menjadi kenangan, atau hanya sebatas ingatan saja
Begitulah kehidupan
Sejatinya Allah mempertemukan hamba-hambaNya memiliki maksud dan tujuan yang baik
Siapapun mereka dalam kehidupan kita
Entah sebagai saudara, sahabat, guru, orang yg kita cintai bahkan orang yg begitu mengecewakan kita sekalipun
Semua memiliki porsinya masing-masing untuk mengajari kita sesuatu
Jalani saja...
dan Tetaplah Yakin bahwa rencana Allah adalah yang terbaik
~MR~

Rabu, 28 Oktober 2015

lomba menulis opini



Tema : Ketika Pemuda Telah Terbiasa Dengan Dosa

Ketika Al-Qur’an dan As-Sunnah tidak lagi menjadi pedoman hidup

Remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi dewasa. Dimana, pada masa tersebut terjadi perubahan fisik, maupun psikologis. Berbicara mengenai remaja, masa dimana tidak lagi dikatakan sebagai anak-anak dan tidak pula dikatakan sebagai orang dewasa sehingga pada masa tersebut, seorang remaja masih mencari jati dirinya. Hal tersebut yang menjadi polemik bagi remaja itu sendiri, karena keinginan untuk mencoba-coba hal-hal baru sangat besar sehingga hal-hal baru dapat masuk secara mudah ke dalam diri mereka. Remaja yang kurang memiliki cukup ilmu seringkali meluapkan kelebihan energinya kearah negatif dan menyimpang hal inilah yang disebut dengan kenakalan remaja. Meskipun banyak remaja yang berprestasi, namun tidak dapat dipungkiri bahwa jumlah kenakalan remaja juga tidak sedikit. Tawuran merupakan salah satu bentuk kenakalan remaja saat ini.
Tawuran yang marak terjadi sungguh mengkhawatirkan karena umumnya dilakukan oleh pelajar. Pelajar yang sejatinya merupakan orang-orang pilihan yang berilmu harusnya menjadi contoh bagi orang-orang diluar sana yang tidak memiliki kesempatan mendapat pendidikan formal. Namun, yang berkembang sekarang ini justru sebaliknya mereka yang mengaku dirinya sebagai seorang terpelajar cenderung gemar melakukan perusakan dimana-mana, melakukan tawuran yang sangat meresahkan masyarakat dan tidak mencerminkan sama sekali sebagai seseorang yang terpelajar. Dampak  dari tawuran tersebut tidak lagi hanya dirasakan oleh kedua belah pihak yang saling berseteru namun berbagai pihak juga terkena dampaknya karena pelaku tawuran sekarang ini cenderung merusak fasilitas-fasilitas yang ada. Pelaku tawuran tidak segan untuk menyakiti lawannya padahal Allah ta`ala telah berfirman di dalam surat Al-ahzab ayat 58 :
{ والذين يؤذون المؤمنين والمؤمنات بغير مااكتسبوا فقد احتملوا بهتانا واثما مبينا } [الاحزاب : 58]
Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.
Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda :
المسلم من سلم المسلمون من لسانه ويده " (اخرجاه )
Muslim (yang sempurna imannya ) adalah orang yang selamat kaum muslimin dari gangguan lisan dan tangannya “ (H.R.Bukhari Muslim )
Telah jelas bahwa muslim yang sempurna imannya adalah seseorang yang mampu menahan diri untuk tidak menyakiti saudara-saudara mukmin. Pelaku tawuranpun pada dasarnya mengetahui bahwa menyakiti orang lain merupakan dosa namun, minimnya ilmu agama yang dimiliki sehingga dosa menjadi hal yang biasa bagi mereka.
Segala permasalahan yang terjadi pada remaja disebabkan karena Al-Qur’an dan As-Sunnah telah jauh dari diri-diri mereka. Bisa kita bandingkan berapa banyak jumlah jamaah di mesjid dengan jumlah orang-orang yang masih berkeliaran tidak jelas bahkan pada jam Sholat sekalipun.
Namun, tidak ada kata terlambat untuk berubah. Kembali kepada Al-Qur’an dan As-sunnah merupakan solusi konkrit mengatasi kenakalan remaja karena Al-Qur’an dan As-sunnah merupakan pedoman hidup umat manusia. Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلاَ يَضِلُّ وَلاَ يَشْقَى  {123} وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِى فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى
Maka jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, lalu barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan ia tidak akan celaka. Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta. (Q.S Thaha: 123, 124).
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ
Aku telah tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya. (Hadits Shahih Lighairihi, H.R. Malik; al-Hakim, al-Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm. Dishahihkan oleh Syaikh Salim al-Hilali di dalam At Ta’zhim wal Minnah fil Intisharis Sunnah, hlm. 12-13).
Sehingga apabila kita berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah rasul kita tidak akan mengambil jalan yang sesat.
            Peran serta orangtua dalam pembinaan moral dan pemahaman Agama sangat diperlukan dan sebaiknya dilakukan sedini mungkin sehingga apabila anak-anak menginjak masa remaja sudah dapat membedakan yang baik dan buruk sehingga nantinya mereka tidak terjerumus pada kenakalan remaja.

 
 
Blogger Templates